Jumat, 12 Maret 2010

Fungsi Darah Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) merupakan istilah yang sering diperdebatkan antara hewan yang berdarah panas (warm-blood animals) dan hewan berdarah dingin (cold-blood animals). Biasanya oleh ilmuwan biologi disebut dengan endoterm dan eksoterm. Endoterm terdapat pada aves dan mamalia, dimana hewan ini menggunakan panas tubuhnya yang berasal dari metabolisme. Eksoterm adalah hewan yang panas tuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan), hal ini terjadi pada hewan invertebrata, pisces, amphibi dan reptil.

Hewan mempunyai kemampuan untuk beradatasi terhadap lingkungan. Sebagai contoh, pada hewan yang bersifat eksoterm misalnya saja lebah madu, pada saat suhu dingin, mereka berkumpul di dalam sarangnya. Di dalam sarang tersebut mereka melakukan metabolisme, sehingga akan menghasilkan panas dalam sarangnya. Pada suhu dingin juga, mamalia dan aves meningkatkan laju metabolismenya dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat didalamnya, sehingga dapat memproduksi panas.

Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

Selain itu, pada hewan yang endoterm akan melakukan metabolise dengan menggunakan darah. Sehingga mengapa darah sangat mempengaruhi suhu tubuh? Hal ini disebabkan karena, ketika suhu tubuh seseorang naik maka proses metabolisme meningkat. Yang menyebabkan darah membawa angkutan oksigen yang dibawa masuk semakin banyak. Dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena, itu dalam pengaturan suhu tubuh dipengaruhi oleh darah dan juga lingkungan. Karena dalam pengaturan metabolisme itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Tidak ada komentar: