Rabu, 11 Desember 2013

Menggali Memori Yang Tersisa "PART 1"

Entahlah, kali ini saya benar-benar tidak mengerti kenapa malam ini saya harus berpikir mengenai "menggali memori yang tersisa". Mungkin beberapa alasan bisa saya sampaikan, diantaranya manusia akan mengalami kematian. Tapi saya tidak tahu, kapan kematian itu akan datang, bisa jadi setelah saya selesai menulis, bisa jadi besok pagi, bisa jadi sebulan lagi, atau setahun lagi, atau pada waktu Hari Kiamat...??? Entahlah, saya pusing memikirkan kapan saya akan mati, karena semua itu rahasia Ilahi. Yang jelas, saya harus berusaha meningkatkan iman saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan tentu saja saya masih percaya terhadap Qodho dan Qodar Allah SWT.

Alasan kedua, kenapa saya tetap menuliskan tentang "Menggali Memori Yang Tersisa"..?? Karena saya tahu bahwa otak manusia itu tidaklah selamanya akan baik-baik saja. Pada kondisi yang normal, otak manusia itu berkembang dari bayi, menuju masa remaja, dewasa, hingga tua. Pada waktu janin berumur sekitar 6 bulan kehamilan, volume otaknya mungkin hanya sebesar kepalan tangan ibunya. Kemudian pada waktu dua tahun bisa jadi dua kali kepalan tangan ibunya, dan saat dewasa bisa jadi volume otaknya hampir 2/3 dari tempurung kepalanya. Hmmm... sayangnya, dalam hal ini saya tidak terlalu membahas mengenai volume otak. Akan tetapi perkembangan memori otak manusia itu akan terjadi dari bayi hingga tua atau menjelang kematian.

Perkembangan otak manusia akan terjadi seiring dengan pertumbuhan. Selama manusia mengalami pertumbuhan, maka seluruh organ tubuh pun akan berfungsi secara maksimal sesuai dengan yang ditakdirkan oleh Tuhan. Pada otak bayi hingga umur 1 hari hingga sekitar umur 2 tahun merupakan tahap memperhatikan, menirukan, dan mempelajari. Setelah 2 tahun hingga 5 tahun adalah waktunya anak-anak yang menyukai hal-hal yang penuh warna dan terlihat baik (ya seperti manusia yang polos dan tak berdosa). Kemudian pada umur 6-12 tahun disitulah seorang anak mulai dapat mengelola otaknya secara maksimal sesuai dengan kondisi lingkungan, melihat contoh, menirukan dan mempraktekkan. Kemudian pada otak remaja sekitar umur 12-25 tahun adalah waktunya menemukan jati diri, kepribadian, mengikuti kehendak dan menentukan pilihan. Umur 26 hingga umur 50 tahun adalah masa dewasa dimana pemikirannya adalah berdasarkan banyak pertimbangan dan masa perbaikan, Sedangkan umur 50+ adalah waktu dimasa kembali seperti layaknya manusia yang baru. Baru dalam menata kehidupannya dan mempersiapkan kematiannya kelak. Ya, rata-rata manusia menganggapnya alur kehidupan akan terjadi seperti itu.

Tapi sayang, perkiraan manusia seringkali meleset jauh bahkan berkebalikan. Bisa jadi seorang remaja  laki-laki berumur 12 tahun mati karena kecelakaan motor akibat menabrak bak truk di sebuah jalan raya bersama temannya. Kemudian, bisa jadi seorang lelaki yang masih gagah dan terlihat sehat, kemudian tiba-tiba melemah pada usianya yang ke 54 tahun sehingga meninggal karena diabetes. Atau bahkan seperti seorang gadis yang umurnya belum sampai 22 tahun harus meninggal dunia karena kanker darah..?? Ataukah menghabiskan usianya sehingga meninggal pada usia tua sekitar 80 atau 90 tahun. Keempat kasus tersebut mungkin saja salah satunya akan terjadi kepada kita. Sehingga ketika menjalankan kehidupan, tak perlu menunggu masa tua. karena masa tua saat ini sudah menjadi PHP (Pemberi Harapan Palsu). Dan Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatunya, termasuk umur kita. Sehingga, untuk mendekatkan diri kepada-Nya tidak perlu menunggu masa-masa tertentu

Alasan ketiga, Saya hanya mau menceritakan betapa sia-sianya waktu yang saya gunakan selama ini. Sekarang ini umur saya telah sampai 22 tahun 2 bulan 16 hari. Sungguh karunia Allah SWT yang memberikan kesehata yang luar biasa hingga saat ini. Namun, disisi lain, saya menangis. Menangisi nasib saya yang penuh dengan kerugian, padahal Allah sudah sangat sayang sekali kepada saya. Al Qur'an yang diturunkan secara berangsur-angsur terjadi selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad dan menjadi pedoman hidup manusia. Dan bisa dibandingkan, betapa mirisnya diumur tersebut saya tidak hafal satu juz pun.... Astaghfirullahal 'adzim...

QS, Al 'Ashr ayat 1-3
Tuhan... inikah ilham yang Kau turunkan pada malam hari ini..???
Aku mengetahui bahwa umurku kini sudah mendekati 22 tahun 2 bulan 22 hari. tapi belum ada satu juz pun yang berhasil aku hafalkan. Betapa meruginya kehidupan yang selama ini aku jalani, seringkali ku melalaikan ajaran dalam Al Qur'an, seringkali aku tidak berpegang pada pedoman itu. Betapa menyesalnya aku menyia-nyiakan kehidupan yang Allah berikan.
Hanya Allah tempat ku menyembah, hanya kepada Allah aku mohon pertolongan. Betapa tidak malunya aku meminta setiap waktu tapi sering melupakan perintahMu. Semoga Engkau memberikan jalan terbaik untuk ku kembali ke jalan lurusmu. Yaa Allah,,, Engkaulah Tuhan Semesta Alam, hanya kepada Mu aku menyembah... Subhanallah

Tidak ada komentar: