Sabtu, 03 Februari 2018

Bagian dalam Bumi



Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomi (SA).
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya yang letaknya lebih dekat ke Matahari. Bedanya dengan Venus dan Merkurius, di Bumi terdapat satelit alam yaitu Bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. Bumi berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama 365,3 hari.

Bagian Dalam Bumi

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Bagian Permukaan Bumi

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari material)nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut 

Kerak Bumi
Kerak Bumi merupakan bagian paling luar dari lapisan Bumi. Tebalnya sekitar 5 km, dimana di atasnya terdapat aktivitas makhluk hidup. 
Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500°C-3000°C. 
Inti Bumi
  • Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C
  •  Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800°C.
Tugas Mata Kuliah Astronomi  dan Fisika Kebumian
oleh : Nur Sita Hamzati, Eka Syafutri, dan Erwina Ristianingsih

ANAK SMK KREATIF, KUNCI UNTUK SIAP KERJA

SMK menciptakan Sumber Daya Alam Siap Kerja
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini sudah banyak yang berkembang pesat. Aliran dana dari pemerintah untuk sebuah SMK mencapai 500 juta. Perhatian pemerintahan Jokowi terhadap jenjang pendidikan ini sangat jeli. Misi utamanya mencetak sumber daya menusia yang siap kerja dapat terpenuhi.
Indonesia memiliki banyak perusahaan yang dirintis dari kecil hingga bertaraf internasional. Untuk menuju ke perusahaan internasional, tentunya memerlukan tingkat pendidikan dan pengalaman yang cukup. Namun, bagi perusahaan yang kecil, tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang siap kerja. Hal ini menjadi solusi cepat dari pemerintahuntuk turut membangun perusahaan atau usaha yang masih dirintis.
Pada intinya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Jika setiap anak muda di negeri ini mampu mengelola sumber daya alam sendiri, maka kita tidak perlu bergantung pada orang asing untuk mengolahnya. Dari jutaan anak Indonesia, sebenarnya banyak generasi yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Hanya saja, kebanyakan dari mereka lari keluar negeri untuk memperoleh sesuatu yang lebih.
Langkah strategis pemerintah untuk mengembangkan SMK rupanya menjadi sebuah terobosan praktis untuk menyelamatkan kehidupan bangsa. Mereka dididik di SMK untuk seseorang yang mandiri dan kreatif. Mandiri supaya mampu berdiri sendiri mengelola sumber daya alamnya. Kreatif berarti menciptakan sesuatu yang baru atas pengolahan terhadap sumber daya yang tersedia.
Sebuah ketakutan seorang dalam menciptakan usaha sendiri, biasanya dipengaruhi oleh faktor keyakinan. Jika setiap orang yakin bakal meraih nikmat dan rejeki atas kuasa Tuhan, maka orang tersebut pasti sukses. Namun, jika diawal hendak merintis usahanya diiringi rasa takut, kecewa dan was-was, usaha yang dilakukan cenderung putus ditengah jalan. Oleh karena itu, untuk membuka usaha, tentunya seseorang  perlu memantabkan niat dan komitmen supaya terus istiqomah.
Akan tetapi, jika seseorang merasa tidak mampu untuk membuka usaha sendiri, maka perlu menjadi seorang yang kreatif. Modal seorang pekerja yang kreatif sangat dicari oleh perusahaan-perusahaan besar. Orang kreatif menjadi kunci kebesaran sebuah perusahaan. Sebagai contoh, sebuah pabrik mie akan memiliki perbedaan antara yang dibungkus dengan kertas koran, berbungkus plastik berning dan berkemasan menarik. Ketiganya sama-sama pabrik mie, akan tetapi dalam kemasan yang menarik sangat dipengaruhi adanya seseorang yang kreatif.
Kreatif dan Siap Kerja
Oleh karena itu, setiap orang yang dikatakan siap kerja yaitu orang yang kreatif. Mayoritas  orang yang kreatif muncul dari didikan pendidikan SMK. Hal ini dikarenakan mereka terbiasa membuat dan menciptakan sesuatu. Karakteristik utama anak SMK biasanya sulit untuk mengikuti peraturan. Hal ini dikarenakan mereka merasa bahwaperaturan menjadi sebuat batasan yang dapat mematikan kreatifitas. Bagi seorang seniman, kreatifitas biasanya muncul setiap saat dan tanpa ada batasan. Hidup seseorang di dunia ini tidaklah berbeda dengan seniman.
Kehidupan manusia di alam ini bisa diibaratkan makhluk seni.Seniman itu merupakan mereka bebas berkreatifitas untuk menunjukkan jiwa yang terpendam. Kreatifitas seorang yang bernyawa akan sangat dipengaruhi oleh “mood” atau suasana hati.Kreatif merupakan kemampuan seseorang yang digunakan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini muncul tidak setiap saat. Sehingga tidak semua orang mampu menunjukkan kreativitas.
Dalam dunia kerja, sifat kreatif dapat memunculkan ciri khas dan bersifat unik. Banyak sekali ide kreatif yang sukses dapat menciptakan pekerjaan yang baru. Kreatifitas yang paling mudah adalah memodifikasi karya yang sudah ada atau disebut inovatif. Seseorang yang kreatif biasanya inovatif, akan tetapi seorang yang inovatif tidak selalu kreatif. Karakter seperti inilah yang diharapkan dari para lulusan SMK, dimana mereka mampu menciptakan usaha sendiri melalui kreativitas yang diciptakan.
Orang yang bekerja dengan jiwa yang kreatif, mereka tidak banyak mengeluh dan selalu berinovasi untuk menghasilkan sesuatu. Sehingga keberadaan orang kreatif sangat dibutuhkan untuk merintis usaha-usaha kecil. Mereka juga mempunyai tekad yang kuat untuk terus berkarya dalam meluapkan ide. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang di dalamnya terdapat orang yang kreatif cukup membiarkan mereka bekerja dan tidak perlu diusik. Karena pada dasarnya seorang yang kreatif merupakan orang yang sudah siap bekerja. 

Pemanfaatan Smartphone Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Pendidikan yang baik selalu menunjukkan mutu yang berkualitas. Sekolah yang berkualitas selalu dinamis dalam memilih strategi dalam peningkatan mutu. Mutu pendidikan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya profesionalitas guru, fasilitas yang memadai dan prestasi siswa. Penyediaan fasilitas didukung oleh guru yang profesional dalam mengajar dapat menghasilkan siswa yang berkualitas.
Pada abad 21 ini, internet sebagai bagian dari teknologi informasi yang diyakini sebagai sumber informasi yang sangat cepat. Teknologi Informasi berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Pengetahuan modern yang baru muncul dalam hitungan detik, tersebar di seluruh dunia. Kemajuan ini semakin pesat, ketika piranti telepon genggam yang dipadu dengan internet berubah menjadi smartphone.  Pada tahun 2017, diketahui bahwa smartphone Android  masih mendominasi laris terjual di pasaran. Harga yang relatif terjangkau menjadi sasaran pelajar dalam menggunakan perangkat ini. Aplikasi yang ada didalamnya juga dapat dikembangkan secara terbuka atau open source, sehingga pengguna aplikasi lebih mudah dalam menggunakan.
Jumlah pengguna handphone di Indonesia tercatat sebanyak 116 juta (Wireless Intelligent, per September 2008) dan menempati urutan ke-6 terbanyak di dunia. Namun pada kenyataan nya, dari sejumlah pengguna handphone di Indonesia ternyata sebagian besar hanya diperuntukkan untuk telepon, SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Padahal didalamnya telah tersedia banyak aplikasi pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas dan gratis. Sebagian besar pelajar tingkat menengah pertama sudah difasilitasi oleh orang tuanya untuk menggunakan HP. Rata-rata siswa menggunakan HP tersebut untuk aktivitas foto selfie atau hanya untuk update di media sosial. Sehingga pemanfaatan HP oleh kaum pelajar masih kurang diperhatikan.
Berdasarkan pengumpulan informasi yang telah dilakukan, cara belajar siswa di sekolah saat ini masih kurang maksimal. Metode belajar siswa sebagian besar melalui buku paket, diskusi perkelompok dan presentasi menggunakan metode ceramah yang kurang interaktif dan tidak kekinian. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran masih sangat minim, khususnya jika diterapkan untuk membantu siswa mempelajari mata pelajaran sains yang terus berkembang.
Banyak para pendidik menggunakan internet guna membantu proses belajar mengajar. Guru juga dapat mengarahkan siswa untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Salah satu alternatif sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam menunjang proses belajar mengajar yaitu penggunaan perangkat telepon genggam sebagai media pembelajaran atau mobile learning. Media ini bersifat Open Education Resources (OER), tetapi ada yang berbayar. OER disini dimaksudkan sebagai sumber belajar yang tidak berbayar dan dapat diakses oleh siapa saja.
Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), OER sebagai sumber belajar terbuka yang dapat dimanfaatkan baik untuk peserta didik maupun pendidik dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar ini diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada tahun 2002. Berkembangnya OER merupakan bagian dari usaha global untuk menjadikan pengetahuan tersedia untuk semua orang.

Ada beberapa pertimbangan dalam menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran di Indonesia. Diantaranya kecepatan internet, standar kurikulum, dan karakter siswa. Ketiga masalah ini mungkin nantinya akan timbul sejalan dengan uji coba penggunaan smartphone oleh anak sekolah. Dari faktor umur, maka balita jaman sekarang sudah banyak dikenalkan smatrphone dan berbagai macam fitur yang ada didalamnya. Ketika media mobile learning ini mulai pada anak Sekolah Dasar, mungkin yang akan terjadi adalah siswa menjadi malas bermain dan akhirnya mereka hanya duduk menghabiskan waktu luangnya untuk bermain smartphone. Begitu juga, ketika seorang siswa Sekolah Menengah Pertama dibiarkan untuk bebas menggunakan smartphone. Tentunya masa ini merupakan usia yang berbahaya, karena sedang dalam masa puber, dimana seorang anak sedang mencari jati diri. Anak SMP ini lebih cenderung suka mencoba-coba dan isengketika melakukan sesuatu. Hal negatif penggunaan mobile learning inilah yang dikhawatirkan. Karena tanpa pengawasan, mereka sudah pintar untuk mengotak-atik aplikasi yang tersedia. Namun, ketika mereka telah menginjak masa SMA, biasanya cenderung akan bersifat cekatan dan banyak ide. Pada masa SMA inilah masa yang tepat dimana seorang siswa dapat dikatakan telah siap menggunakan media pembelajaran mobile. Bahkan jika perlu, aktivitas belajar mereka sehari-hari dituntun untuk senantiasa up date berita terkini. Literasi melalui tugas membaca melalui mobile Learning tentunya akan mengurangi aktivitas bermedia sosial, bermain dan hanya sekedar membuka akun.
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian tentang pengaruh pemanfaatan smartphone perlu diteliti lebih lanjut, apakah nantinya dapat bermanfaat bagi siswa atau justru akan banyak merugikan untuk kegiatan pembelajaran.Banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan mobile learning. Namun sebagai manusia yang hidup pada abad 21, tentu kita tidak boleh menghindar. Sudah seharusnya kita mengambil celah yang banyak manfaat dan menguntungkan. Oleh karena itu, adanya Teknologi Informasi pada abad 21 ini sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Aplikasi Mata Pelajaran IPA, Tanamkan Konservasi sejak Dini

Karakter manusia di masa dewasa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingkat kecerdasan manusia yang berbeda menjadi pembentuk karakter manusia yang berbeda pula. Namun, anak yang pintar terkadang belum tentu menghasilkan karakter manusia yang baik. Akan tetapi, manusia yang selalu memperhatikan apa yang diajarkan dan menerapkan dalam kehidupanlah yang menjadi salah satu pembentuk karakter manusia yang cerdas. Oleh karena itu, aplikasi ilmu dalam pendidikan perlu ditekankan agar mampu membentuk manusia-manusia yang cerdas serta berguna bagi lingkungan di sekitarnya.
Salah satu komponen yang ada di lingkungan sekitar kita adalah ekosistem. Berbicara mengenai ekosistem, IPA merupakan mata pelajaran dasar di tingkat SMP/MTs yang mengenalkan tentang ekosistem. Manusia yang termasuk ke dalam sebuah ekosistem ini perlu diwaspadai dan dikendalikan. Sehingga, manusia nanti tidak lagi bertindak sebagai TOP PREDATOR, akan tetapi mampu menjadi KONSERVATOR. Sehingga kelangsungan hidup semua organisme dapat menciptakan ekosistem yang seimbang.
Pengenalan komponen-komponen kehidupan merupakan kunci utama yang dapat menjelaskan kepada manusia bahwa mereka tidak hidup sendiri. Masih ada ratusan juga jenis makhluk hidup yang hidup disekitar mereka. Mulai dari organisme dengan tingkat paling rendah hingga tingkat tertinggi, yaitu manusia.
Semua makhluk hidup saling ketergantungan membentuk suatu ekosistem. Manusia sebagai makhluk omnivora, tentunya dapat memanfaatkan semua jenis makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Seringkali manusia memperbanyak kebutuhannya dan melupakan keseimbangan ekosistem. Pohon-pohon ditebang, untuk membuat bangunan. eksplorasi hutan secara berlebihan, untuk membangun ladang kelapa sawit. Kondisi seperti ini dapat menjadi bukti sebuah teori bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan populasi manusia, maka semakin meningkat pula tingkat kebutuhannya. Perilaku manusia yang seperti inilah yang dikhawatirkan menjadi perusak keseimbangan ekosistem.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya dalam mengendalikan keserakahan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik dalam bentuk pengendalian pertumbuhan populasi, maupun pengendalian karakter manusia sebagai bagian dari makhluk hidup. Seperti pada penjelasan di awal, bahwa karakter manusia dapat dibentuk sejak dini. Sehingga melalui dunia pendidikan tingkat SMP/MTs inilah perlu ditekankan megenai pendidikan lingkungan hidup. Sarana yang paling praktis yaitu memulai membentuk karakter dengan penanaman jiwa-jiwa konservasi sejak dini. Konservasi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu keep, save dan use. Ketiga konsep inilah yang nantinya menjadi acuan, bagaimana menanamkan konservasi dalam karakter siswa.
Pada saat kelas VII semester II, siswa mulai dikenalkan dengan pelajaran Biologi (ilmu yang mempelajari tentang lingkungan). Sebagai bentuk konkrit, lingkungan ditunjukkan dengan adanya jenis atau jumlah pohon yang ada di lingkungan sekolah/madrasah. Bagaimanapun juga, manusia tidak dapat lepas dari manfaat sebuah pohon. Sehingga dalam hal ini, pohon dikategorikan sebagai komponen lingkungan yang perlu kita lestarikan.
Selanjutnya, agar semua siswa dapat berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan, khususnya pohon maka setiap siswa diinstruksikan untuk menjaga dan merawat sebuah pohon yang ada di rumah masing masing. Namun, agar penilaian terhadap siswa dapat bersifat adil dan merata, maka pihak sekolah dapat mengatur dan memberikan 1 bibit pohon gratis kepada setiap siswa baru kelas VII. Bibit gratis bisa diperoleh melalui kerja sama dengan Dinas Kehutanan propinsi masing-masing.
Sebagai bentuk tanggung jawab (penanawan jiwa konservasi : keep), maka siswa diinstruksikan untuk menanam bibit pohon tersebut di lahan rumah masing-masing, atau bisa ditanam di sekolah (bagi yang tidak mempunyai lahan). Penilaian karakter berupa tanggung jawab ini, dinilai secara berkala dimana siswa dapat merawat dan menjaga bibit tersebut agar tetap tumbuh. Namun, apabila bibit tersebut mati sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa cinta terhadap lingkungan maka sudah seharusnya siswa menggantinya dengan bibit baru (menanam kembali).
Proses-proses yang terjadi selama masa perawatan dapat digunakan untuk memunculkan rasa ingin tahu. Analisa yang dilihat dari berbagai macam proses yang ditunjukkan oleh tumbuhan dapat menggali pemikiran siswa untuk berfikir kritis. Selain itu, agar siswa dapat mengetahui keragaman makhluk hidup, maka jenis bibit yang diberikan kepada siswa sebaiknya jenisnya berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Selain, dapat memberikan pemahaman dan dapat menghargai keragaman, siswa juga dapat bekerja sama untuk saling berbagi informasi antara satu jenis tumbuhan dan tumbuhan lain.
Pelajaran Biologi dilanjutkan kelas VIII semester I, yang berarti pendidikan lingkungan masih dapat dilanjutkan. Agar siswa dapat memiliki rasa cinta terhadap pohon yang ditanam, maka teruslah guru menjadi faktor pengontrol kelangsungan hidup pohon tersebut agar menjadi pohon dewasa yang mampu memberikan jutaan kehidupan bagi organisme disekitarnya. Salah satu tips, agar siswa benar-benar berharap bahwa pohon yang ditanam akan memberikan kontribusi besar terhadap organisme khususnya bagi yang menanam, maka pilihlah tumbuhan yang dapat memikat polinator dan merupakan tanaman berbuah, seperti pohon mangga, pohon kersen, pohon jambu dan lain sebagainya.
Pohon yang berbuah akan memberikan keuntungan bagi manusia (menerapkan konsep konservasi : use). Rasa ingin tahu juga dapat terjadi ketika masa penyerbukan, perkembangan bunga, dan pembesaran buah. Jika buah sudah matang, maka tiba saatnya siswa dapat berebut untuk panen buah bersama kelelawar atau burung. Setidaknya pada waktu kelas IX, siswa juga akan bertemu mata pelajaran biologi kembali di semester I. Sehingga keberlanjutan program dapat dilaksanakan dan dikontrol dengan baik. Dengan demikian, melalui metode pembelajaran ini siswa dapat betul-betul menjadi agen konservasi muda, setidaknya mereka dapat berperan selama 1-2 tahun selama sekolah di tingkat SMP/MTs.
Bertindak sebagai agen konservasi tidak sulit, namun juga tidak semudah yang diucapkan. Perlu berbagai pemikiran praktis agar metode atau langkah yang dilakukan tidak sia-sia begitu saja. Aplikasi atau metode penerapan ilmu, jauh lebih baik dan efektif dibandingkan dengan metode ceramah 2-3 jam pelajaran. Teori itu penting, karena kita juga membutuhkan dasar untuk bertindak (how to do), sebagaimana orang muslim yang mempunyai pedoman Al Qur'an dan Hadits untuk selalu berbuat kebaikan.  Akan tetapi, penerapan teori/ilmu lebih diutamakan, karena bagaimanapun juga sebuah aksi akan memberikan jutaan manfaat bagi lingkungan sekitar kita.