Kamis, 04 Februari 2010

Pelepasan Satwa Liar

Konservasi memiliki banyak maksud diantaranya adalah perbaikan lingkungan. Perbaikan lingkungan ini dapat berarti berbagai macam pendapat. Diantaranya adalah penanaman pohon, penghijauan, pelepasan satwa, dan lain sebagainya. Memang, berarti berbagai macam persepsi yang berbeda itu adalah kegiatan yang positif. Akan tetapi akankah suatu kegiatan yang dinilainya itu memang benar-benar positif untuk semuanya ataukah hanya sebagian kecil saja yang merasakan dampak positifnya. Oleh karena itu, perlu adanya sikap maupun tindakan yang harus dilakukan untuk benar-benar mengerti akan konservasi yang sebenarnya. Karena sedikit dari suatu kepedulian itu juga akan menjadikan dampak yang besar.

Berbagai media mengabarkan bahwa pada hari Sabtu, 23 Januari 2010 telah dilakukan kegiatan berupa pelepasan satwa liar berupa kera dengan jumlah 20 ekor dengan lokasi di Wonorejo dan Gunung Anyar. Alasan yang diberikan karena sudah terbentuknya kawasan konservasi tersebut sehingga akan menjadi lebih baik jika ditambahkan satwa lain. Yang akan menjadi lebih menggelitikkan orang-orang konservasi bahwa kegiatan ini sunggh menyayangkan. Karena apa, saya sendiri sebagai penulis yang belum lama berkecimpung dalam dunia konservasi turut prihatin akan adanya kegiatan tersebut.

Dalam waktu satu minggu lagi akan diadakan kegiatan WBWR 2010 (WatchingBird Watching Race) yang dilaksanakan oleh KSBL PECUK ITS Surabaya dengan lokasi di Gunung Anyar. Sedangkan pada saat itu baru saja dilepaskan beberapa ekor kera. Dan harapan yang selalu terbesit dalam pikiran ini adalah semoga kera-kera itu tidak akan menjadikan tempat perlombaan itu menjadi kacau. Karena bagaimanapun juga, jelas saja bahwa jika suatu kera liar yang tidak tahu bagaimana dahulu latar belakang dari satwa ini berasal. Sehingga kemungkinan mereka masih harus menyesuaikan keadaan yang baru bagi mereka.

Oleh karena itu, saya sebagai orang yang kontra dengan aksi pelepasan satwa liar di Wonorejo dan Gunung Anyar tersebut merasa was-was jika para pengamat burung malah akan melakukan pengamatan terhadap kera-kera itu. Dan yang menjadi masalah lagi adalah apabila kera-kera itu malah akan berpose di depan binokuler dan monokuler para peserta.


Malah lebih akan mengejutkan lagi bahwa mereka akan sama-sama saling berkejar-kejaran dengan kera-kera tersebut. Akan tetapi, dengan harapan positif semoga segala hal yang negatif dan akan menjadi ketidaksuksesan itu yidak ada.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahaha...

ngarepane serius, ternyata nggarai ngakak!!!

Anonim mengatakan...

hehehe ini tulisan serius po ra sehhh.. :p
butuh literatur ttg dampak pelepasan satwa :D