Jumat, 09 Juli 2010

Senengnya bermain di Candi Prambanan Jogja

Hari pertama, saya hanya membawa kamera digital saja yang baterainya kendap-kendip mau mati. terlihat burung-burung yang terbang diatas Candi Shiva. di atas Candi yang terbesar itulah ada kira-kira sepuluh burung yang tak dapat saya identifikasi karena terlalu tinggi. Sehingga saya hanya dapat menikmati keindahan terbang mereka.

Hari telah berganti, saatnya saya kembali mempersiapkan binokuler yang telah saya persiapkan dari Surabaya (pinjeman dari peCUK). Saya beraksi dengan Hunter dari peCUK dan sebuah kamera digital. Whuaaa,,, betapa menyenangkan. Mereka semua ada diposisi yang cukup rendah, kurang lebih 5 meter dari mata saya. Menakjubkan, saya dapatkan fotonya.



Upz... salah ambil za?? ya MAAP, pengen narsis dikit boleh dunk. yupz, dibawah ini ada kok photonya. meski gak sebening photo diatas. Hehe :)

Ini merupakan salah satu photonya yang saya dapatkan di Candi Prambanan. Dia merupakan SUKU PLOCEIDAE yaitu si Padda oryzivora, ternyata cantik banget dan menjadi Penghias Candi Prambanan. Awalnya saya tidak tau identitasnya. bahkan sempat saya berkenalan lebih dalam, hingga saya mendapatkan photo terbaiknya hanya dengan kamera digital. Dan saya akui memang bukan hasil jepretan photo yang bagus. Akan tetapi setidaknya ini merupakan salah satu bukti bahwa keberadaannya masih cukup ada di Candi Prambanan, Jogjakarta.

Gelatik Jawa Padda oryzivora, pada saat ini memiliki status keterancaman yang dikategorikan dalam Vulnerable (Rentan). Dikategorikan demikian mungkin karena keteranamannya adanya pemburuan liar. Dengan melihat warna bulunya yang indah mungkin saja membuat orang terkagum. Seperti halnya saya yang melihat pertama kali, langsung terpesona akan paruhnya yang nge-pink.



Nie dia, asli burungnya tuh begini loch... Cantik kan?? Ben ketok cetho



Saya berharap, kita dapat bersama-sama untuk melindungi akan keberadaannya di alam bebas. Burung juga makhluk hidup. Ia mempunyai perasaan yang sama seperti manusia untuk terbang bebas, bukan dalam sangkar yang senantiasa terjeruji di dalam kerangkeng bambu maupun kayu.

Tidak ada komentar: