Selasa, 22 Juni 2010

SAYANGNYA, AKU BELUM SEMPAT MENGENAL MU



Dua kali saya melihat burung hantu. Cerita berawal dari liburan saya di Jogja. Ketika itu saya hendak liburan ke Pantai Glagah, Kulon Progo. Sebelum nyemplung di pantai, kami putuskan beristirahat sejenak untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur di Masjid Temon bersama dengan Tonik, Aris dan Parman. Setelah shalat, tidak segera kami pergi ke pantai karena pada saat itu matahari sedang terik. Hari itu adalah hari sabtu, 29 Mei 2010 tepat bertengger pada cabang pohon melinjo di depan Masjid. Terlihat 2 ekor burung hantu yang sedang berdiam diri. Entah seperti apa jelasnya dari spesies burung hantu itu. Sangat bodohnya aku, karena saat itu aku ragu untuk membawa kamera. Untung saja ada salah seorang temanku yang Hpnya cukup bagus, jadi sempat terfoto burung hantu itu. Meskipun tidak jelas, tetapi setidaknya dapat menjadi bukti bahwa itu memang burung hantu. Setelah mendapatkan foto yang tidak terlalu bagus itu, maka kami memutuskan untuk meninggalkan tempat ibadah itu. Dan akhirnya saya dapat liburan di Pantai Glagah bersama dengan teman-teman saya.

Saya pulang ke rumah dengan keadaan sudah capek. Beristirahatlah kemudian diatas kasur yang empuk bersandingkan banyak bantal di samping saya. “Whuaaaah....” saya sudah menguap berkali-kali dan sampai akhirnya saya tertidur. Saya tidak sadarkan diri sampai pukul 01.00 WIB, terbangun dan kaget. “Aku kan durung shalat ‘Isya...” kataku dalam hati. Segera saya tinggalkan tempat tidur, dan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi, saya merasa merinding, ditambah lagi suara “Hwek....hwek....hwek....”. Suara burung hantu, yang nampak begitu dekat suaranya. Hmmmm menyeramkan. Setelah sholat, saya lanjutkan kembali tidur saya.

Akhirnya, pagi juga. Setelah tidur dengan waktu yang cukup lama, saatnya menikmati liburan di rumah. Seharian penuh pada tanggal 30 Mei 2010 itu hanya nganggur saja di rumah. Tidak ada sesuatu yang bisa dinikmati kecuali nge-teh bareng dengan keluargaku. Siangnya santai-santai saja sambil menonton TV. Entah ada insting apa, kok saya jadi penasaran dengan burung kecil yang bersuara dengan begitu indahnya. Langsung saja saya bangkit dari tempat duduk saya, dan saya sikat kamera yang ada di kamar kakak saya.



Kagum saya dengan burung madu sriganti yang begitu banyak di pohon melinjo itu. Begitu banyak dan indah sekali. Saya menjadi tertarik untuk memotretnya, tapi susah sekali untuk mendapatkan fotonya yang bagus karena geraknya yang aktif. Dengan tidak sengaja, saya melihat seekor burung hantu yang bertengger di pohon melinjo itu. Langsung saja saya foto. Dan saya panggil ibu saya untuk ikut melihatnya. Maka datanglah ibu, adik, mas dan mbak saya untuk ikut melihatnya. Secara sebagai wong ndeso, maka ributlah keluarga saya ketika melihat burung hantu itu. Sehingga, sebagai akibat buruknya burung hantu itu terbang dan saya tidak dapat mengidentifikasinya lagi.

Ku berharap, burung itu takkan jauh-jauh dari rumahku. biarpun serasa serem tiap malem, tapi aku tetap ingin suara itu akan memerindingkan ku setiap aku ke kamar mandi. Jadi, sewaktu aku pulang mesti akan ada yang menyambutku.

Tidak ada komentar: