Sabtu, 15 November 2014

CEMENG di bulan OKTOBER


CEMENG merupakan bahasa krama inggil dari HITAM.

Cemeng? Lalu, apa hubungannya dengan Oktober?

Saya kira bulan Oktober ini bulan paling panas di tahun 2014, sekaligus sebagai bulan kemarau terakhir sebelum tiba waktunya musim hujan. Di bulan ini, saya cukup banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Kegiatan di lapangan, pantai bahkan di gunung merupakan aktifitas mingguan di Bulan Oktober 2014. Tidak kurang-kurangnya di awal Nopember pun masih ditawari untuk menjadi pendamping Kemah Santri di sebuah kebun buah. EKSOTIS, bukan..!!

Mari ikuti cerita saya CEMENG di bulan OKTOBER....

Cemeng part #1

Bermula dari 6-7 Oktober, saya diminta sebagai pendamping kemah anak-anak Madrasah Aliyah dalam Jambore Daerah Hizbul Wathan Kulon Progo.





Lokasi di sebuah tanah yang lapang, tapi bukan lapangan. Hanya saja hendak digunakan sebagai bumi perkemahan. Lokasinya cukup strategis, tidak jauh dari permukiman penduduk. Menarik bagi mereka, tapi membosankan bagi saya. Kegiatan dalam jambore berupa kerja bakti dan bakti sosial. Sungguh.! Uniknya dari kemah ini, selama 3 hari dan setiap hari menu utamanya yaitu daging kurban. 

Ingat, tanggal 6-7 Oktober itu hari Tasyrik

Cemeng part #2

Tanggal 7 Oktober telah diputuskan 3 minggu sebelumnya, bahwa Madrasah Tsanawiyah akan mengadakan studi wisata di Jepara. Jepara yang terpilih..?? What the ___???

Saya sangat ingat betul waktu kuliah praktek biologi perikanan di BPAP Jepara yang hanya terletak di sebelah Pantai Kartini. Panas, emosi, dan ringut benar-benar masih melekat dalam benak saya. Makan yang terlambat, sama persis dengan kejadian kuliah praktek waktu saya masih jadi mahasiswa.

Nah, karena sudah pengalaman cari tempat makan di Pantai Kartini langsung saja saya dan kangmas menuju ke museum kura-kura yang di sebelahnya penuh dengan warung ikan bakar. Ra kakeyan mikir, turun bis langsung menuju ke lokasi makan, pesen kakap bakar dan cumi asem manis. Hihihi :)

Wareg lek....!!!

       

Meskipun sudah makan, tapi kalo yang namanya piknik ke pantai itu ya jelas panas. Jadi saat itu, kemalasan pun terjadi... Berjalan hanya berputar dan duduk-duduk saja di depan museum kura-kura. Ih Wow... di dalam benak saya, Jepara itu pantai utara dan kota panas, puanass temen.!!! Lokasi wisata yang kami datangi selama study tour di Jepara yaitu Pantai Kartini, Pantai Badengan, Museum RA Kartini dan Desa Ukir.

Hoalah... piknik'e ra mboys blas, mergo panassss...!!!

Alhasil, tambah cemeng deh saya seperti ketiga pembalap dari timur..!!!!


Cemeng part #3

Sepulang dari piknik, datanglah surat edaran dari Kabupaten mengenai pengadaan lomba lukis pot. Hari Ahad, saya tidak mengira betul jika saya diminta untuk mendampingi dan ikut menggoreskan cat ke pot. What the ****?

     

Ya, daripada nganggur akhirnya "tak iyani" saja untuk ikut lomba lukis cat bersama anak-anak. Berangkatlah kami pake motor menuju ibukota kabupaten, yang jauhnya sekitar 30 km dari sekolahan. Berangkat dengan konsep matang, tetapi sampai sana rusaklah konsep karena tujuan untuk bersenang-senang. Waktu yang begitu longgar awalnya, menjadi terasa malas karena puanasssnya minta ampun. Kereta api yang lewat pun seolah menjadi hiburan tersendiri bagi kami, karena kebetulan lokasinya berada di dekat rel kereta api. Tidak sia-sia pula kami berkreasi bisa menghasilkan 4 punakawan (semar, petruk, gareng, bagong) dengan hasil petruk dan gareng yang kurang maksimal akibat baterai tablet habiZzzzz..... :'(

Cemeng Part #4

Awalnya, mau ikut gabung kegiatan JBW (Jogja Bird Walk) yang diadakan Pengamat Burung dari Bionic UNY

Tapi berhubung kondisi muara tak kunjung surut, maka diputuskan untuk mengisi materi dulu mengenai "burung" (bawa papan tulis lhoo)....

Setelah materi dianggap cukup, akhirnya dilanjutnya "ceceblon" di delta dan terlihat dari kejauhan ada 2 orang laki-laki yang sedang sibuk menanam mangrove. Rupanya kegiatan tersebut merupakan proyek dari UGM. Berhubung muara belum juga surut dan burung migran pun masih bisa dihitung jari, maka kami membantu bapak2 tadi untuk menanam mangrove. Ya kurang lebih 50 propagul yang telah kami tancapkan di delta Progo.
"Peduli Sungai Progo", teriak salah seorang siswa yang pernah mengikuti pelatihan sanitasi di hotel Jayakarta.

      

      

setelah selesai, kami pun mulai melakukan tujuan utama kami, yaitu pengamatan burung.
anak-anak sangat sibuk rupanya untuk mengenal burung bule (burung migran), mulai dari sketsa, meneropong dengan binokuler 1 yang digunakan untuk rebutan, bahkan sampai mencoba mengidentifikasi



        

karena dirasa cukup untuk pengamatan burung, maka tibalah berjuta pertanyaan "ngapain sih burung bule itu pada datang ke sini?"

oke, dengan saringan cendol dan kelapa (kalo) maka merekapun segera mengambil sampel berupa moluska dan beberapa jenis gastropoda termasuk crustacea yang ditemukan di muara tersebut.
"coba di cek, di balik batu kira-kira ada sesuatunya ndak? soalnya ada tuh yang namanya burung Trinil Pembalik batu dan kebiasaannya balik2 batu trus notol-notol"
akhirnya, karena pengambilan sampel dirasa cukup diputuskan untuk pulang pada pukul 12.00 (biar kayak cinderella gitu...)
diperjalanan pulang, rupanya kami disambut berbagai jenis burung migran yang mencari makan di sawah sepanjang desa Banaran
hati yang udah capek, panas, semilir angin, dan girang pun menemani perjalanan pulang

CEMENG part #4 ...... see you next time

Tidak ada komentar: