Kelas Sains yang ada di Kulon Progo, merupakan sebuah wadah bagi siswa
yang memiliki minat dan bakat dalam bidang penelitian. Kebetulan kelas
peminatan ini sama dengan program pemerintah tentang Merdeka Belajar. Meskipun
secara resminya masih disebut siswa kelas 7, 8 dan 9 MTs, tapi dari awal
pendaftaran sudah di tetapkan sebagai Kelas Sains. Pada tahun pelajaran
2020/2021, kelas Sains di MTs Darul Ulum Muhammadiyah Galur ini merupakan angkatan
kedua.
Awal mula terbentuknya Kelas Sains di MTs Darul Ulum bukanlah sesuatu
yang sulit. Gambaran sederhana pembukaan kelas ini hanya berawal dari hobi
saya, seorang guru yang senang melakukan penelitian di lingkungan, khususnya
pengamatan burung. Sejak saat itu, saya berinisiatif untuk mengajak anak-anak
untuk jalan-jalan dan berbagi pengalaman, mulai dari mengenalkan burung dan
habitatnya.
Saya menyampaikan pengalaman saya kepada anak-anak secara langsung di
alam. Dengan modal penelitian sederhana atau biasa kami sebut mini riset,
disitulah saya dan anak-anak mulai mengamati burung, gastropoda, ikan, menanam
pohon, menggambar, menulis, bahkan fotografi. Alam dan isinya adalah sumber
ilmu yang luas, selain itu belajar di luar kelas juga menyenangkan. Maka
tidaklah menjadi beban bagi saya, sebagai guru jika mengajar dengan metode
seperti itu. Begitu juga perasaan dan juga aktivitas anak-anak dalam melakukan
hal ini sangat tidak terbatas.
Gambar 1. Keseruan merdeka belajar masa kini
Cuaca panas, pakaian basah, dan kotor adalah tantangan. Tapi, mereka
benar-benar menikmati kegiatan ini, tanpa seragam dan juga tanpa buku.
Kami berkegiatan hanya bermodalkan selembar kertas, teropong, jaringan dan juga
smartphone yang di bungkus plastik. Jarak tempuh yang tidak jauh, membuat kami
senang mendatanginya walau hanya bersepeda. Setiap langkah yang mereka tempuh
adalah jihad dalam menuntut ilmu. Dengan demikian, rasa lelah bernilai menjadi
ibadah. Pengalaman dan juga kebiasaan hidup sehari-hari adalah sains. Pesan
saya kepada anak-anak setelah kegiatan adalah nikmati alam ini dan berpikirlah,
maka kamu akan mengetahui, disitu kalian belajar.
Kelas Sains, yang dianggap sebagai kelas para jagoan-jagoan olimpiade
itu akhirnya luluh. Kelas ini berubah menjadi sebuah kelas penelitian, yang
membebaskan daya imajinasi dan juga kreativitas mereka menjadi berkembang.
Mungkin suatu saat, kelas sains ini akan memberikan inspirasi untuk sekolah
lain yang masih bingung dengan proses merdeka belajar. Yang pasti, tujuan
terbentuknya kelas ini hanyalah sederhana, anak-anak bebas belajar di
lingkungan sekitar. Mereka bereksplorasi dan bereksperimen sesuai dengan hasil
pengamatan. Banyak hal yang dapat mereka lakukan dalam mengisi keseharian dengan
waktu yang tidak terbatas dan juga tidak hanya sekedar teori. Kelas Sains membuka
pikiran siswa menjadi bebas belajar berinteraksi dengan banyak hal yang
tentunya selalu membutuhkan pendampingan oleh orang-orang disekitarnya yang
bisa menjadi guru.
Anak-anak yang tergabung dalam kelas sains, sedikit demi sedikit mereka
mampu mengaplikasikan secara mandiri melalui praktek sederhana. Sangat mudah
juga, bila saya sebagai guru melakukan pantauan terhadap mereka. Bagi siswa
yang berumur belasan tahun, mereka pun sudah dapat belajar dengan teknologi, menggunakan
media yang interaktif dan komunikatif seperti Instagram, Youtube, Zoom, dan
lain sebagainya. Sebagai tujuan jangka panjang, semoga hadirnya kelas Sains ini
akan menciptakan generasi penerus bangsa yang kritis dan peduli terhadap
lingkungan sekitarnya.