Jumat, 28 Oktober 2022

Memulai Kisah

Sebuah takdir menjadikan aku dapat memudarkan warna hitam jelaga menjadi berwarna

Satu persatu kisah dimulai dari dirimu saja

Menjalani peran sebagai pendamping hidup seseorang

Mencari arti sebuah kehidupan yang hanya sekali dan akan dijalani sampai mati

Sudah dari awal aku berniat, untuk menikah cukup tekad dan nekad agar menjadi SAH

Begitulah MAS datang ke rumah langsung kenalan dengan orang tua, aku pun yang juga belum begitu kenal, tampaknya beliau rela dan mantab menjalani kehidupan denganku

tiba-tiba bulan kedua, beliau datang bersama keluarga

sudah siap melamar dan tak berlangsung lama, kesepakatan kedua belah pihak untuk melangkah ke pelaminan

Tidak ada pacaran dan langsung segera menikah

Akhirnya terkabul dan alhamdulillah sekarang sudah sebulan berjalan

Nikmatnya pacaran setelah menikah

Kenal sebantar langsung di khitbah

Terima kasih, Mas 

25 September 2022 ku akhiri masa perawanku

26 September 2022 umurku 31 tahun telah menjadi istrimu

Sampai hari aku terus belajar mencintaimu

Selasa, 10 Mei 2022

Ke-PUTUS-an

Keputusan menurut KBBI yaitu ambil, putus. Secara umumnya, keputusan diambil untuk menyatakan putus.

Saat lelaki yang merasa penuh tanggung jawab itu datang dan perkenalan ke rumah, akhirnya muncul beberapa pertimbangan. 

Pertama, pertanyaan dan diskusi antara ibu dan lelaki itu. Kedua, obrolan sesama lelaki itu. Sesungguhnya aku tak suka caranya bertamu, menghisap rokok dan ngopi di dalam rumahku. Sebenarnya itu sudah pernah ku sampaikan padanya. Agar jangan merokok didepanku. Tapi tidak kau pahami maksudku... 

Kedua, pertanyaanku masalah shalat 5 waktuku tak di jawab sama sekali. Itulah dasar pondasi dari seseorang. Meski beliau nampak bertanggung jawab atas orang lain, tapi dirinya lupa kewajiban utamanya sebagai makhluk.

Sebenarnya sayang sekali, akan tetapi takdir harus memutuskan "putus".

Semoga kami berdua dapat menemukan jalan hidup dan masa depan terbaik. 

Rabu, 20 April 2022

Obrolan Sampah

Setiap orang bila berjumpa, pasti akan ngobrol dan saling berinteraksi. Disitu aku pun juga akan melakukan hal yang sama. Sayangnya sampai hari ini aku merasa tak punya kawan. Tak berkawan, dan hidup dalam kesendirian. 

Hiruk pikuk suasana kanan kiri memberikan arti bahwa aku tak sendiri. Sebenarnya. Akan tetapi, obrolan mereka ternyata tak senada denganku. Aku butuh pendengar yang sefrekuensi, bahkan lebih dari itu aku ingin didengar dengan bijak.

Bukanlah melulu soal pekerjaan, tetapi sebuah inovasi yang harusnya mulai dikenali orang mengenai ambisi. Pencapaian untuk menjadi berarti, bukan hanya duduk diam lalu sembunyi. 

Bahkan aku ingin meninggalkan zona nyaman ini sejak dulu, lalu merantau entah kemana. Memulai hidup dari awal dan tidak bergantung dengan siapapun. Survivor. 


Tapi begitu berat rasanya meninggalkan ibu sendiri di rumah ini. Meski akupun juga kurang ajar di rumah, dan tak tau diri bahwa aku disini masih menumpang karena tak punya hunian. 

Aku tidak mengalami depresi, hanya aku butuh suasana baru yang tidak menjemukan. Perlu dukungan yang tidak merepotkan, dan perlu kegiatan yang tidak membosankan. 

Sepertinya aku memang terlahir istimewa dan menyebalkan. Bukan seperti gadis idaman, akan tetapi seperti anak setan kesurupan.