Rabu, 30 September 2020

PENGABDIAN, JANGAN PERNAH MENUNTUT HAK

Poin dimasa pandemi Covid 19, telah memberikan banyak pelajaran berharga. Khususnya bagi saya, yang memang dari dulu sudah terlahir sebagai seorang pengabdi. Entah itu takdir, atau memang jalan hidup saya sementara seperti ini. Sebagai manusia saya hanya bisa bersyukur, Alhamdulillah, meskipun terkadang beratnya rasa syukur atas nikmat.

Saya hanya seorang guru honorer, yang sejak tahun 2013 mulai mengenal dunia pendidikan. Karir yang saya pikir waktu itu bisa bagus ternyata jadi pupus. Hal ini terjadi, bukan karena pandemi, tapi ternyata karena faktor diri-sendiri. Semakin dijalani, disyukuri, ternyata beban semakin menjadi-jadi. Baiklah, lalu saya pikir, apakah saya akan terus begini?

Rupanya, jalan pikir saya masih sama. Entah berat meninggalkan apa yang sudah dijalani. Atau memang saya masih peduli ataukah masih merasa mngasihani? Saya sampai saat ini merasa orang yang tak berarti. Bagaimana tidak? Impian yang dibangun dengan begitu tinggi, rasanya tak berarti. Benar-benar tak berarti. Ataukah saya yang membodohi diri sendiri. Tak mau berkembang dengan pasti, atau saya yang masih terlalu peduli.

Mungkin begitulah yang dirasakan seorang pengabdi. Merasa peduli dan tetapi ingin berarti. Tapi sayangnya, semua tak bisa mapan. Karena merasa tinggal di zona nyaman. Akankah ini terus bertahan, atau saya akan meninggalkan. Sampai saat ini, saya tertap tak berarti. Bagaimana tidak? Tahun pertama saya dan tahun akhir-akhir ini yang saya pikirkan ternyata saya seperti tak ada kemajuan. Hasil  awal berprofesi, ternyata seperti sekarang ini sama halnya tak berarti. Bukan minta belas kasihan, hanya memberikan pertimbangan, inilah hidupnya seorang dalam pengabdian. jangan pernah menuntut hak karena memang haknya seperti ini.

Sabtu, 05 September 2020

Kelas Sains, Salah Satu Model Merdeka Belajar Masa Kini

Kelas Sains yang ada di Kulon Progo, merupakan sebuah wadah bagi siswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang penelitian. Kebetulan kelas peminatan ini sama dengan program pemerintah tentang Merdeka Belajar. Meskipun secara resminya masih disebut siswa kelas 7, 8 dan 9 MTs, tapi dari awal pendaftaran sudah di tetapkan sebagai Kelas Sains. Pada tahun pelajaran 2020/2021, kelas Sains di MTs Darul Ulum Muhammadiyah Galur ini merupakan angkatan kedua.

Awal mula terbentuknya Kelas Sains di MTs Darul Ulum bukanlah sesuatu yang sulit. Gambaran sederhana pembukaan kelas ini hanya berawal dari hobi saya, seorang guru yang senang melakukan penelitian di lingkungan, khususnya pengamatan burung. Sejak saat itu, saya berinisiatif untuk mengajak anak-anak untuk jalan-jalan dan berbagi pengalaman, mulai dari mengenalkan burung dan habitatnya.  

Saya menyampaikan pengalaman saya kepada anak-anak secara langsung di alam. Dengan modal penelitian sederhana atau biasa kami sebut mini riset, disitulah saya dan anak-anak mulai mengamati burung, gastropoda, ikan, menanam pohon, menggambar, menulis, bahkan fotografi. Alam dan isinya adalah sumber ilmu yang luas, selain itu belajar di luar kelas juga menyenangkan. Maka tidaklah menjadi beban bagi saya, sebagai guru jika mengajar dengan metode seperti itu. Begitu juga perasaan dan juga aktivitas anak-anak dalam melakukan hal ini sangat tidak terbatas. 

Gambar 1. Keseruan merdeka belajar masa kini

Cuaca panas, pakaian basah, dan kotor adalah tantangan. Tapi, mereka benar-benar menikmati  kegiatan ini, tanpa seragam dan juga tanpa buku. Kami berkegiatan hanya bermodalkan selembar kertas, teropong, jaringan dan juga smartphone yang di bungkus plastik. Jarak tempuh yang tidak jauh, membuat kami senang mendatanginya walau hanya bersepeda. Setiap langkah yang mereka tempuh adalah jihad dalam menuntut ilmu. Dengan demikian, rasa lelah bernilai menjadi ibadah. Pengalaman dan juga kebiasaan hidup sehari-hari adalah sains. Pesan saya kepada anak-anak setelah kegiatan adalah nikmati alam ini dan berpikirlah, maka kamu akan mengetahui, disitu kalian belajar.

Kelas Sains, yang dianggap sebagai kelas para jagoan-jagoan olimpiade itu akhirnya luluh. Kelas ini berubah menjadi sebuah kelas penelitian, yang membebaskan daya imajinasi dan juga kreativitas mereka menjadi berkembang. Mungkin suatu saat, kelas sains ini akan memberikan inspirasi untuk sekolah lain yang masih bingung dengan proses merdeka belajar. Yang pasti, tujuan terbentuknya kelas ini hanyalah sederhana, anak-anak bebas belajar di lingkungan sekitar. Mereka bereksplorasi dan bereksperimen sesuai dengan hasil pengamatan. Banyak hal yang dapat mereka lakukan dalam mengisi keseharian dengan waktu yang tidak terbatas dan juga tidak hanya sekedar teori. Kelas Sains membuka pikiran siswa menjadi bebas belajar berinteraksi dengan banyak hal yang tentunya selalu membutuhkan pendampingan oleh orang-orang disekitarnya yang bisa menjadi guru.

 

Anak-anak yang tergabung dalam kelas sains, sedikit demi sedikit mereka mampu mengaplikasikan secara mandiri melalui praktek sederhana. Sangat mudah juga, bila saya sebagai guru melakukan pantauan terhadap mereka. Bagi siswa yang berumur belasan tahun, mereka pun sudah dapat belajar dengan teknologi, menggunakan media yang interaktif dan komunikatif seperti Instagram, Youtube, Zoom, dan lain sebagainya. Sebagai tujuan jangka panjang, semoga hadirnya kelas Sains ini akan menciptakan generasi penerus bangsa yang kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.