Sabtu, 23 November 2013

mimpi itu bersambung...

Garuk-garuk kepala, kukur-kukur keyboard, nyambi ngelus-elus dada.!!
Sabar, mungkin itu senantiasa menenangkan hati
Syukur karena saya masih bisa bermimpi hingga saat ini
Ikhtiar, itulah yang sedang dilakukan perlahan tetapi pasti
dan inilah sebuah Strategi

Tahun 2009 lalu, disitulah saya resmi menjadi seorang mahasiswa
Ya mahasiswa, tapi sayangnya bukan mahasiswa kedokteran ataupun mahasiswa teknik
HANYA seorang mahasiswa biologi dan saya tidak tahu mau jadi apa saya nanti
Hah, tidak penting memikirkan itu.!
yang pasti saya tidak mau MATI KONYOL menjadi mahasiswa yang SIA-SIA dan TIDAK BERGUNA

Jujur saja, saya BUKAN seorang yang hobi membaca atau bahkan menikmati tulisan2 seperti sastrawan.
Saya hanya seorang penikmat alam yang asli dari desa dan harus menginjakkan kaki di kota
Menikmati kota hanya sebagai tempat menimba ilmu dan jajan
karena kami di desa tak punya sekolah tinggi, tak punya mall tak ada supermarket

Dari Barat menuju Timur saya mencari JATI DIRI seorang mahasiswa Biologi
Sesampai di Timur, ku mencari-cari apa yang ingin kucari namun tak ku temui
Ku putuskan pergi dari Timur menuju ke lebih Timur lagi dan aku mulai bermimpi-mimpi
pada akhirnya dari Timur kembali ke Barat disitulah aku harus benar-benar mengabdi

2009...
aku masih seperti debu yang terbang entah berantah kemana angin berhempas
langit-langit tak berhias bintang disitulah hidup bagai tak punya impian
kemudian dipakaikanlah seragam kuning-kuning bagai pasukan tahi yang mengambang terus mengikuti aliran air
petir-petir menyambar dari toa-toa yang hidup dan rakus makan orang
aku hendak mengatakan toa itu luar biasa, sungguh luar biasa

toa-toa hidup itu justru mampu membuat ku BERMIMPI di sudut kota yang tak berbintang
aku punya MIMPI BESAR tuan dan nyonya toa
aku baru sadar
ternyata SERPIHAN MIMPI ini bisa menjadi BOM ATOM yang luar biasa

dan ini sekumpulan MIMPI yang akan terus ku rakit hingga SEMPURNA

mimpi itu menghampiriku
dia mulai meracuni pikiran ku, menggerakkan jari jemari agar menulis diatas keyboard
dilandasi hati yang tulus untuk sebuah kepedulian

dan...
ku mulai merangkai dengan kalimat-kalimat sederhana
mengandalkanan segala sesuatunya kepada Mbah Google
akhirnya jadilah mimpi-mimpi itu tertuang menjadi 10 halaman
Yaaa...
RUMAH POHON (TREEHOUSE) SEBAGAI  GUDANG ILMU DAN SARANA PENDIDIKAN NON FORMAL BAGI ANAK PEDALAMAN
terwujud dalam bentuk serpihan tulisan bersama Roksun Nasikhin & Indah Fajar
tapi sayang sekali
MIMPI ITU SANGAT SINGKAT

Indahnya dunia ketika penuh dengan bintang
Berwarnanya hidup jika dihiasi dengan mimpi
bukan... ini bukan mimpi buruk
berarti mimpi ini harus ku lanjutkan

Menutup mata
...dan mencoba melanjutkan mimpi di tahun 2010
Haha... aku mulai sedikit gila
Mimpi dari Timur ingin ku bawa Ke Barat

kembali pada tulisan lagi
mengajak para senior wanita, Iska Desmawati, Anindyah dan saudara perempuan Citra Fitrie Riany
ingin ku Mewujudkan mimpi itu jadi sebuah istana untuk anak pedalaman
RUMPON (Rumah Pohon) Sebagai Sarana Pendidikan Non Formal
Siswa Sekolah Dasar di Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo
tapi sayangnya, istana itu tak terwujud

tidak ada kesedihan yang dirasakan,,, tapi aku mau bilang HIDUP adalah PERJUANGAN

hampa dan sangaaaat hampa
dua tahun tangan ini tak banyak menyentuh keyboard
sebuah pena menjadi pengganggu kemesraan jari-jemari ku sebagai pemijat keyboard

tanganku mulai gatal
netbook mulai rindu dengan pijatan ku
akhirnya tulisan demi tulisan mampu bercerita
serpihan-serpihan mimpi itu datang kembali

Alhamdulillah
Tuhan membawa jemari ku kembali menjadi seorang penari keyboard
ditahun 2011 itulah serpihan mimpi kembali ku rakit
ingin ku melihat sebuah istana megah berada di sebuah pedalaman
Pedalaman Pedalaman Pedalaman
Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih
terbersit kata PAPUA menjadi Topik utama

Yaa dan benar, saya menuliskan mimpi untuk papua
kepedulian untuk anak pedalaman
dan secuil ilmu untuk melindungi Cendrawasih
Sebuah gubuk mungil berwarna putih pun pernah ada di sana



Subhanallah... 
RUPO-SEPUA itu wujud mimpi ku yang pertama bersama Amar Muhammad dan Wildan Cahyo Wuriyanto
Rupo-Sepua (Rumah Pohon, Sekolah Papua) Sebagai Sarana Pengenalan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Perpustakaan Alam Bagi Anak Pedalaman di Kampung Klamit Distrik Sawiat Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat



Entahlah sekarang bagaimana kondisinya
karena ketidakmampuan ku
aku hanya berdoa
semoga ilmu yang pernah kusampaikan disana melekat pada jiwa-jiwa anak pedalaman itu
"Amin"

tahun berikutnya....
semangat tingkat tinggi, tapi IKHTIAR tingkat rendah
REE-OUSE (Rumah Mangrove Rhizophora) Sebagai Sarana Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Anak Pesisir di Desa Golomori, Manggarai Barat, Flores.
Istana mangrove untuk anak pesisir ini tak dapat terwujud
hanya ucapan terimakasih kepada Dadang H.Mustofa, Citra Fitrie Riany, Muhammad Ali Sofani dan Hengki Setiawan atas kerjasamanya

Tulisan demi tulisan
bagaikan serpihan mimpi-mimpi yang tersebar
sudah terlalu lama mimpi itu menggantung
dan tak kan ku biarkan mimpi itu mati di tiang pancung
dengan asa dan menganggapnya sebuah cita-cita
maka mimpi itu harus terwujud

beberapa waktu lalu aku mengenal si lawan jenis
ku pikir mimpi-mimpi itu bisa ku buat indah bersamanya
membuat istana kayu untuk anak-anak tetangga
menyebarkan ilmu, teknologi dan agama
karena sabda Nabi "ilmu bermanfaat adalah tabungan untuk akhirat"
namun sayang, sepertinya kami tak bisa bersama
entah karena takdir atau karena saya sudah lelah berusaha

pada akhirnya, hanya satu yang ku punya
#BAPAK
inilah curhat ku padamu
maaf, anak2mu tak bisa lagi mewarisi pekerjaan itu
hanya sebuah #semangat itulah warisan besar dari mu
dan...
hanya ada seonggok tumpukan batu
TOBONG pada jaman mu adalah tempat pembakaran labur "gamping" bahan bangunan
yang itulah sebenarnya kantor kerja beliau
tepat di sebelah barat gubuk joglo

namun kini seperti sebuah museum purba
aku pun tak tega membiarkannya tak berguna




kini aku menginginkan TOBONG itu #BAPAK
di TOBONG ini...
ingin ku jadikan sebagai pembakar semangat para generasi muda
aku ingin TOBONG itu....
menjadi sebuah istana kecil yang menjadi pusat belajar bagi anak-anak, cucu-cucu hingga buyut-buyut mu bahkan anak-anak atau cucu-cucu tetangga mu




ingin ku namai TOBONG GEBLEK yang berarti pembakar semangat GEBLEK (Generasi Berilmu Lingkungan dan Teknologi)

terima kasih #BAPAK
#BAPAK, sebenarnya kami rindu kehadiran mu
karena #BAPAK telah meninggalkan kami hampir 5 tahun ini
semoga kiriman doa dari anak-anak mu menjadi teman setia di alam kubur