Tidak ada yang serakah jika manusia diajarkan mencintai lingkungan sejak dini. Mengikuti jejak naluri untuk mengabdi demi terciptanya generasi muda yang peduli konservasi
Selasa, 18 Januari 2011
Hilang
Kau yang ku dapatkan dari uang saku lebaran
kau yang selalu ku rawat setiap saat
Kau yang memberiku kemudahan dalam berjalan
Kau yang membuat biru hatiku saat melihatmu di tempat itu
Kau senantiasa mengajakku berkeliling di kota asing ini
kau ajak aku menikmati sumpeknya kota surabaya
Dengan pancalan kakiku aku bisa salip kanan kiri
kuterobos himpitan mobil-mobil mulus itu
Untungnya tak kau goreskan padanya
Ajakan mu untuk melatih kecepatan kakiku
Saat itu kau ku kayuh dengan cepat
dengan dikejar penjual donat yang "nggatheli"
sampai dia cape' mengejarku dan tak mendapatkan aku
Tumpangan terdahsyatku menuju berbagai tempat
Biarpun banyak yang sedikit mencibirmu akan hubungan kita yang terlalu jauh
Tapi tak aku perdulikan itu.
karena aku tahu, hanya kaulah yang mengerti tentang aku
Bolak-balik ke rumah BUDHE di perak setiap bulan sekali, gunung anyar waktu WBWR, Walikota Surabaya dan PGS beli sepatu bersama Wenda, Wonorejo waktu Outbond, Bolak-balik kos ke kampus dan Wonorejo waktu AWC (sebagai hari ini tadi, hari terakhir)
Pernah juga, bersamamu hendak tertabrak besi kotak beroda empat yang berjalan cepat
Ketika malam-malam,
aku merasa tak kuat berjalan bersamamu di malam itu
Sungguh itulah pengalamanku bersamamu
Tak bisa aku melupakanmu
kau yang membangunkan ku dipagi hari untuk aku siap menerjang teriknya matahari
Dengan mu aku berani mengobarkan semangat untuk hitam seperti coklat
Tak peduli sengatan sang raja siang itu
kini aku harus kehilangan dirimu
Sulit, memang sulit untuk dilupakan
Tapi tidak ada lagi harapan untuk aku bisa bersamamu.
Ikhlas aku
Semoga pemilikmu sekarang juga bisa menerimamu dan senantiasa memanjakanmu
Seperti halnya aku memanjakan mu jika kau rewel minta ke tukang pijit
Iyya, sudah tidak apa2lah. saya Ikhlaskan, semoga Allah memberikan rizky pengganti yang lebih baik. Amin
Senin, 03 Januari 2011
Ketika Gak Punya Uang...
Saya baru hari ini menyadari tentang apa yang saya rasakan. Ternyata orang yang idak mempunyai uang itu menjadi bingung. Dan secara tidak sadar semua apa yang diingainkan dengan menggunakan uang menjadi dilupakan dan seakan-akan semua harus dihilangkan untuk mendapatkannya karena alasan tidak ada uang.
Hari ini saya, jujur tidak punya uang sama sekali. Hari ini saya katakan, karena hanya hari ini saja saya baru merasakan bahwa saya harus menahan lapar untuk satu hari tidak makan. Seingat saya, kemarin saya makan nasi bebek + minum teh anget telah menghabiskan uang 10ribu. Sunguh memilukan setelah saya pulang ke rumah ternyata justru menambah pengeluaran karena harus naik bisnis seharga 90ribu itu. Dan sungguh, betapa cerobohnya ketika di akhir tahun ini saya menghabiskan uang dengan membeli sepatu serta membeli banyak oleh-oleh untuk teman-teman dan tidak memikirkan diri saya dimasa yang akan datang.
Saya menjadi berpikir, katika bapak saya dulu selalu berkata “sesok rak ono gantine, duit kuwi muter mlakune.” Sekarang saya jadi sedikit mengaitkan dengan omongan bapak saya itu. Ketika itu diterapkan untuk berfoya2 dan bersikap boros, maka uang itu tidak akan datang. Akan tetapi ketika digunakan untuk kepentingan yang darurat dan untuk suatu yang bermanfaat pasti uang itu tidak akan berjalan dengan cepat habisnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa uang itu harus dimanfaatkan. Sehingga perlu manajemen uang yang baik untuk menjadi orang yang baik pula.
Uang menjadi tidak berguna bagi diri sendiri ketika melihat orang lain susah. Setidaknya uang bagi manusia sederhana membutuhkan 10ribu sampai 15ribu perhari. Tapi hari ini saya hanya mempunyai uang tidak lebih dari 10ribu. Hanya 9ribu rupiah saja. Dan ketika saat ini saya merasa bahwa saya adalah orang susah. Dan sesuai dengan kalimat pertama, “Uang menjadi tidak berguna bagi diri sendiri ketika melihat orang lain susah”, apakah kata-kata ini masih berlaku..? jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Menjadi IYA apabila kita sudah merasa uang 9ribu itu tidak kita butuhkan. Mungkin saja kita sudah makan atau mungkin juga dalam keadaan tidak sadar bahwa kita masih punya uang, tapi sebenarnya tidak punya. Menjadi TIDAK, apabila kita dalam keadaan emosi, dalam keadaan sangat membutuhkan uang itu atau bahkan uang itu uang terakhir jadi harus disimpan untuk besok-besok dan tidak untuk diberikan siapa-siapa.
Membicarakan masalah uang, tidak ada henti rupanya. Karena semua dapat dibeli dengan uang, semua dapat diperoleh karena uang. Ketika gak punya uang berarti juga gak punya apa-apa. Dan sangat ironis bagi orang yang gak punya uang menjadi gak punya apa-apa. Bukan berarti gak punya uang trus tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkan uang to..? Ketika anda sepakat dengan saya, mari kita cari apa-apa yang bisa kita dapatkan tanpa uang. Salah satunya kesenangan teman...
“TULISAN INI DITULIS KETIKA PENULIS TIDAK PUNYA UANG TAPI PUNYA HARAPAN UNTUK BISA MENDAPATKAN APA-APA TANPA UANG, YAITU KESENANGAN”
seharusnya tulisan ini di up-load kemarin, tapi baru sempat hari ini. dan hari inipun saya merasakan apa yang saya rasakan kemarin.
Hari ini saya, jujur tidak punya uang sama sekali. Hari ini saya katakan, karena hanya hari ini saja saya baru merasakan bahwa saya harus menahan lapar untuk satu hari tidak makan. Seingat saya, kemarin saya makan nasi bebek + minum teh anget telah menghabiskan uang 10ribu. Sunguh memilukan setelah saya pulang ke rumah ternyata justru menambah pengeluaran karena harus naik bisnis seharga 90ribu itu. Dan sungguh, betapa cerobohnya ketika di akhir tahun ini saya menghabiskan uang dengan membeli sepatu serta membeli banyak oleh-oleh untuk teman-teman dan tidak memikirkan diri saya dimasa yang akan datang.
Saya menjadi berpikir, katika bapak saya dulu selalu berkata “sesok rak ono gantine, duit kuwi muter mlakune.” Sekarang saya jadi sedikit mengaitkan dengan omongan bapak saya itu. Ketika itu diterapkan untuk berfoya2 dan bersikap boros, maka uang itu tidak akan datang. Akan tetapi ketika digunakan untuk kepentingan yang darurat dan untuk suatu yang bermanfaat pasti uang itu tidak akan berjalan dengan cepat habisnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa uang itu harus dimanfaatkan. Sehingga perlu manajemen uang yang baik untuk menjadi orang yang baik pula.
Uang menjadi tidak berguna bagi diri sendiri ketika melihat orang lain susah. Setidaknya uang bagi manusia sederhana membutuhkan 10ribu sampai 15ribu perhari. Tapi hari ini saya hanya mempunyai uang tidak lebih dari 10ribu. Hanya 9ribu rupiah saja. Dan ketika saat ini saya merasa bahwa saya adalah orang susah. Dan sesuai dengan kalimat pertama, “Uang menjadi tidak berguna bagi diri sendiri ketika melihat orang lain susah”, apakah kata-kata ini masih berlaku..? jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Menjadi IYA apabila kita sudah merasa uang 9ribu itu tidak kita butuhkan. Mungkin saja kita sudah makan atau mungkin juga dalam keadaan tidak sadar bahwa kita masih punya uang, tapi sebenarnya tidak punya. Menjadi TIDAK, apabila kita dalam keadaan emosi, dalam keadaan sangat membutuhkan uang itu atau bahkan uang itu uang terakhir jadi harus disimpan untuk besok-besok dan tidak untuk diberikan siapa-siapa.
Membicarakan masalah uang, tidak ada henti rupanya. Karena semua dapat dibeli dengan uang, semua dapat diperoleh karena uang. Ketika gak punya uang berarti juga gak punya apa-apa. Dan sangat ironis bagi orang yang gak punya uang menjadi gak punya apa-apa. Bukan berarti gak punya uang trus tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkan uang to..? Ketika anda sepakat dengan saya, mari kita cari apa-apa yang bisa kita dapatkan tanpa uang. Salah satunya kesenangan teman...
“TULISAN INI DITULIS KETIKA PENULIS TIDAK PUNYA UANG TAPI PUNYA HARAPAN UNTUK BISA MENDAPATKAN APA-APA TANPA UANG, YAITU KESENANGAN”
seharusnya tulisan ini di up-load kemarin, tapi baru sempat hari ini. dan hari inipun saya merasakan apa yang saya rasakan kemarin.
Langganan:
Postingan (Atom)